National Security Agency disebut memiliki akses langsung ke sistem Google, Facebook, Apple, dan raksasa internet AS lainnya. Indikasi ini mencuat dari dokumen rahasia yang diperoleh Guardian.
Akses NSA ini merupakan bagian dari program yang sebelumnya dirahasiakan, bernama PRISM. Dengan akses ini, NSA dimungkinkan mengumpulkan beragam data, termasuk riwayat pencarian, isi e-mail, pemindahan file, dan live chatting.
The Guardian telah memverifikasi keaslian dokumen berupa 41 slide presentasi dalam format Power Point. Dokumen ini memiliki klasifikasi tanpa distribusi ke sekutu asing. Diduga, program tersebut merupakan pelatihan operasi intelijen. Paparan dokumen mengklaim NSA mengumpulkan data langsung dari server penyedia layanan utama di Amerika Serikat.
Meskipun presentasi tersebut menyatakan program ini melibatkan asistensi dari perusahaan yang diakses datanya, semua pihak yang diminta komentar oleh Guardian mengaku tidak tahu-menahu. Dalam sebuah pernyataan, Google melansir, "Google sangat peduli keamanan data pengguna kami."
Menurut Google, mereka hanya mengungkapkan data pengguna pada pemerintah berdasarkan hukum. "(Itu pun) kami meninjau semua permintaan tersebut dengan hati-hati. Dari waktu ke waktu, orang-orang menuduh kami menciptakan 'pintu belakang' pemerintah ke dalam sistem kami, tetapi Google tidak memiliki pintu belakang bagi pemerintah untuk mengakses data pengguna pribadi."
Beberapa eksekutif teknologi senior bersikeras bahwa mereka tidak memiliki pengetahuan tentang PRISM atau skema serupa. Mereka mengatakan tidak akan pernah terlibat dalam program tersebut. "Jika mereka (Pemerintah Amerika) melakukan ini, mereka melakukannya tanpa sepengetahuan para ," kata para eksekutif itu. Sedangkan seorang juru bicara Apple hanya mengaku "pernah mendengar" PRISM.
No comments:
Post a Comment