Banyak buku anak-anak dan ilustrasi karya Maurice Sendak dianggap kontroversial oleh sebagian kalangan.
Maurice Sendak, pengarang dan ilustrator buku anak-anak, meninggal dua hari lalu di Danbury, Negara bagian Connecticut setelah terkena serangan stroke beberapa hari sebelumnya. Ia meninggal dalam usia 83 tahun.
Dilahirkan di kota New York pada tahun 1928 dari pasangan imigran Yahudi dari Polandia, Sendak menulis cerita yang dianggap membantu mendefinisikan kembali sastra anak-anak. Buku-bukunya sering bersuasana gelap dan sangat intens, dan berkisah tentang bagaimana anak-anak mengatasi kekuatan jahat dan menghadapi perasaan yang sulit, seperti rasa takut.
Dilahirkan di kota New York pada tahun 1928 dari pasangan imigran Yahudi dari Polandia, Sendak menulis cerita yang dianggap membantu mendefinisikan kembali sastra anak-anak. Buku-bukunya sering bersuasana gelap dan sangat intens, dan berkisah tentang bagaimana anak-anak mengatasi kekuatan jahat dan menghadapi perasaan yang sulit, seperti rasa takut.
Buku Sendak berjudul “Where the Wild Things Are” yang diterbitkan tahun 1963 memperoleh Medali Caldecott yang bergengsi pada tahun 1964. Buku itu berkisah tentang seorang anak bernama Max dalam petualangan melalui imajinasinya.
Buku itu menjadi buku terlaris dan difilmkan pada tahun 2009, serta memperoleh pujian internasional. Awal tahun ini, Presiden Amerika Barack Obama membacakan buku itu di depan anak-anak yang menghadiri acara tahunan “White House Easter Egg Roll,” yakni acara permainan menggelindingkan telor Paskah di halaman Gedung Putih.
Sendak juga menulis banyak karya untuk produksi teater dan opera, serta menjabat sebagai ilustrator buku serial anak-anak “Little Bear.”
Selain memperoleh Medali Caldecott, Sendak juga menerima sejumlah penghargaan lain sepanjang enam dekade masa karirnya, termasuk National Medal of Arts pada tahun 1996 yang disampaikan kepadanya oleh Bill Clinton, presiden Amerika ketika itu, serta penghargaan internasional Hans Christian Andersen.
Buku-buku Maurice Sendak sering dianggap kontroversial. Buku berjudul “In The Night Kitchen,” yang edisi pertamanya diterbitkan tahun 1970, misalnya, sering menjadi sasaran sensor karena ilustrasi seorang anak laki-laki telanjang dalam buku itu. Buku itu juga ditentang di beberapa negara bagian Amerika.
Bukunya berjudul “Outside, Over There” yang terbit tahun 1981 berkisah tentang seorang gadis bernama Ida, serta kecemburuan dan tunggang jawab yang diembannya. Dikisahkan, ayah Ida sedang pergi dan ia yang ditinggal di rumah merasa heran dengan tugas berat menjaga dan merawat adik perempuannya yang masih bayi. Sang adik kemudian diculik oleh hantu dan Ida harus berpetualang secara gaib untuk menyelamatkan adiknya. Pada awalnya, ia tidak sungguh-sungguh ingin mendapatkan kembali adik perempuannya dan hampir melewatkan si adik tepat ketika ia tenggelam dan terlena dalam keajaiban pencarian itu. Pada akhir cerita, Ida berhasil menyelamatkan adik bayinya, membinasakan hantu yang menculiknya, dan pulang serta berjanji akan merawat adiknya sampai ayahnya pulang.
Maurice Sendak memperoleh ilham dan pengaruh dari banyak pelukis, musisi dan penulis. Ia mengatakan bahwa salah satu pengaruh paling awal yang dialaminya adalah dari ayahnya sendiri, Philip Sendak. Menurutnya, sang ayah sering menghubungkan cerita dari Alkitab yang dibumbui dengan adegan-adegan menakutkan, tanpa menyadari bahwa cerita dan bumbu-bumbu demikian tidak cocok bagi anak-anak.
Maurice Sendak memperoleh ilham dan pengaruh dari banyak pelukis, musisi dan penulis. Ia mengatakan bahwa salah satu pengaruh paling awal yang dialaminya adalah dari ayahnya sendiri, Philip Sendak. Menurutnya, sang ayah sering menghubungkan cerita dari Alkitab yang dibumbui dengan adegan-adegan menakutkan, tanpa menyadari bahwa cerita dan bumbu-bumbu demikian tidak cocok bagi anak-anak.
No comments:
Post a Comment